Kematian Beruntun 2 Ekor Gajah Penghuni BNWS

Erupsi.com, MEDAN – Kurun tiga pekan, dua ekor gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) penghuni Barumun Nagari Wildlife Sanctuary (BNWS) di Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara ditemukan tak bernyawa. Saat ini, penyebab kematian mereka belum diketahui.

Menurut Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara Irzal Azhar, tim medis belum tuntas melakukan nekropsi terhadap jasad Fitri.

“Itu lagi nekropsi, belum ada hasilnya. Belum keluar,” kata Irzal kepada Erupsi, Kamis (20/10/2022).

Awan kelabu menaungi langit BNWS pada September dan Oktober 2022. Dalam 23 hari, terdapat dua ekor gajah penghuni BNWS yang ditemukan mati.

Kisah Tragis 2 Ekor Gajah Penghuni BNWS

Keduanya bernama Dargo dan Fitri. Dargo merupakan pejantan berusia 45-50 tahun. Dia mati pada 25 September 2022. Sampai sekarang, BBKSDA Sumatera Utara belum menyampaikan hasil nekropsi untuk mengetahui penyebab kematian Dargo.

Gajah Dargo
Tangkapan layar video gajah Dargo semasa hidup di BNWS, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara / Istimewa – Facebook Syukur Alfajar

Gajah jantan Dargo mati pada Hari Minggu 25 September 2022. Umur gajah Dargo adalah 50 tahun. Sekarang juga sudah dilakukan nekropsi,” kata Kasubbag Data, Evlap dan Kehumasan BBKSDA Sumatera Utara Andoko Hidayat, Rabu (28/9/2022) lalu.

Sementara itu, Fitri merupakan gadis betina berusia 4 tahun. Dia berstatus sebagai gajah penghuni BNWS asli yang lahir di tempat itu pada 16 Juni 2018, bertepatan pada Hari Raya Idulfitri. Fitri lahir dengan bobot badan 77,4 kilogram.

Fitri merupakan anak dari induk bernama Dini dan Dwiki. Dini merupakan gajah jinak betina berusia 30 tahun yang dipindahkan dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Holiday Resort, Aek Raso, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara ke BNWS pada Mei 2015 silam.

Tumbuh kembang Fitri di BNWS selama ini terpantau normal sebelum kabar buruk itu datang. Pada 17 Oktober 2022 dini hari, Fitri ditemukan mati.

Gajah Fitri
Gajah Fitri semasa bayi setelah lahir pada 16 Juni 2018 di BNWS, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara / Istimewa – KLHK

Nasib Spesies Lainnya 

Duka demi duka beruntun menghampiri BNWS pada paruh kedua tahun ini. Sebelum dua ekor gajah Sumatera, terdapat satu spesies lainnya yang juga bernasib tragis.

Dia adalah Citra Kartini, harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) betina berusia 3,5 tahun. Citra merupakan penghuni asli BNWS yang lahir di tempat itu pada Agustus 2018 lalu.

Bersama saudara kandungnya, Surya Manggala, Citra dikirim dari BNWS menuju Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Jambi untuk dilepasliarkan pada Juni 2022 lalu. Malang, Citra ditemukan tewas selang sebulan setelah dilepaskan ke hutan.

BNWS merupakan mitra BBKSDA Sumatera Utara dalam upaya konservasi gajah Sumatera secara ex situ. Selain itu, BNWS dan BKSDA Sumatera Utara juga mengelola suaka satwa untuk rehabilitasi harimau Sumatera.

Gajah Fitri
Tangkapan layar video gajah Fitri semasa hidup di BNWS, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara / Istimewa – Facebook Syukur Alfajar

Setelah kematian Dargo dan Fitri, kini tersisa 13 ekor gajah Sumatra di BNWS. Sedangkan untuk harimau berjumlah 6 ekor.

Sementara itu, Direktur BNWS Henry Wijaya mengatakan bahwa operasional di sanctuary tersebut tetap berjalan normal pascakematian beruntun dua ekor gajah.

Akan tetapi, Henry tidak bisa memberikan komentar lebih banyak dan menyarankan untuk menggelar informasi ke BBKSDA Sumatera Utara.

“Kalau untuk pengelolaan gajahnya normal,” kata Henry kepada Erupsi, Kamis (20/10/2022).

Leave a Comment