6 Nyawa Nyaris Melayang usai Bertemu Harimau Sumatra di Habitatnya

Erupsi.com, MEDAN – Kurun lima hari, terjadi dua kali peristiwa kontak fisik antara manusia dan harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) di sekitar aliran Sungai Sampali, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh.

Peristiwa pertama terjadi pada Sabtu (28/1/2023) pukul 15:00 WIB. Empat orang anggota Forum Konservasi Leuser (FKL) bertemu dengan harimau saat menggelar patroli dan monitoring satwa di Kawasan Ekosistem Leuser Wilayah Regional III. Dua di antaranya mengalami luka serius.

Selang empat hari berikutnya, peristiwa kedua terjadi pada Rabu (1/2/2023) pukul 02:00 WIB. Dua orang petani juga nyaris meregang nyawa akibat bertemu dengan satwa buas tersebut. Setelah ditemukan, keduanya langsung dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit setempat.

harimau
Ilustrasi harimau / Gambar oleh UpTownGrl dari Pixabay

Sejauh ini, identitas individu harimau yang mengalami kontak fisik dengan tim patroli maupun petani belum diketahui secara pasti.

Menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Arianto, lokasi kejadian berada di wilayah habitat harimau. Tapi di sana terdapat area yang dikelola oleh para petani dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).

“Lokasinya memang berada di dalam kawasan. Kejadian yang pertama dialami tim patroli, nah yang kedua ini adalah petani KPH di bawah dinas kehutanan,” ujar Agus kepada Erupsi, Rabu (1/2/2023).

Akhir pekan lalu, empat orang pemuda memasuki kawasan hutan di sekitar Gampong Koto, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan. Mereka merupakan tim patroli dan monitoring satwa dari FKL, organisasi nirlaba mitra pemerintah di bidang lingkungan.

Tim Patroli FKL
Seorang anggota FKL menjalani pengobatan medis karena terluka parah usai bertemu harimau Sumatra saat berpatroli di Kawasan Ekosistem Leuser sekitar Sungai Sampali, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, Sabtu (28/1/2023) / Istimewa

Keempatnya adalah Ashari (32), Rusdianto alias Dede (29), Ardiman (28) dan Hari Kapri (32). Akibat kontak fisik dengan harimau, Ashari menderita luka di pergelangan kaki kanan dan siku.

Selamat usai Dicabik-cabik Harimau

Nyawanya selamat usai meloloskan diri dengan cara terjun ke sungai hingga hanyut terbawa arus. Ashari bertemu warga dan langsung dievakuasi ke Puskesmas terdekat. Ia ditemukan bersama Ardiman yang untungnya berhasil lolos tanpa luka serius.

Kondisi tak kalah ngeri turut dialami Rusdianto. Wajah dan kepalanya koyak dicakar Harimau. Bekas tusuk kuku-kuku tajam satwa buas itu juga terdapat di kaki, tangan dan bagian tubuh Rusdianto lainnya.

harimau
Seorang anggota tim patroli FKL mengalami luka serius pada bagian kepala akibat dicakar harimau Sumatra di Kawasan Ekosistem Leuser sekitar Sungai Sampali, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, Sabtu (28/1/2023) / Istimewa

Ia ditemukan sekitar 10 meter dari tepi sungai saat malam hari. Tak jauh dari lokasi Rusdianto, Hari Kapri juga ditemukan. Senasib dengan Ardiman, Hari berhasil selamat tanpa luka berarti.

Nasib Petani KPH

Tak lama setelah peristiwa berdarah itu, kejadian serupa dialami warga lainnya. Dua orang petani KPH bertemu dan mengalami kontak fisik dengan harimau di sekitar Sungai Sampali, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan.

Keduanya bernama Hafifi Yunanda (29) dan Amrizal (65). Mereka merupakan warga Gampong Ladang Teungoh, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan. Hafifi mengalami luka pada bagian pergelangan kaki dan tangan.

Harimau
Bagian belakang kepala seorang petani KPH koyak akibat dicakar harimau Sumatra di Kawasan Ekosistem Leuser sekitar Sungai Sampali, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, Rabu (1/2/2023) / Istimewa

Sedangkan kepala belakang Amrizal koyak menganga akibat dicakar harimau. Nyawa Hafifi dan Amrizal tertolong setelah dijemput oleh warga dan petugas berwenang.

Leave a Comment