Wajah Harimau Koyak usai 2 Kali Konflik di Hutan Aceh

Erupsi.com, MEDAN – Otoritas menangkap seekor harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) menggunakan kandang jebak di kawasan hutan Sampali, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, Sabtu (4/2/2023).

Wajah harimau itu mengalami luka akibat hantaman benda tajam. Dia diduga telah dibacok menggunakan parang saat terlibat konflik dengan sejumlah orang sejak sepekan terakhir.

“Kepastian tersebut terlihat dari adanya bekas luka bacokan pada wajah harimau,” ujar Kapolsek Kluet Tengah Ipda Marwazi Lubis.

wajah harimau
Seekor harimau masuk kandang jebak yang dipasang otoritas terkait di kawasan hutan Sampali, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, Sabtu (4/3/2023). Wajah harimau ini koyak akibat dibacok / Istimewa

Sejak sepekan terakhir, dua peristiwa konflik satwa-manusia terjadi di sekitar Sungai Sampali, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan. Total enam orang terlibat konflik berdarah dengan seekor harimau.

Peristiwa pertama terjadi pada Sabtu (28/1/2023) pukul 15:00 WIB. Empat orang anggota Forum Konservasi Leuser (FKL) bertemu dengan harimau saat menggelar patroli dan monitoring satwa di Kawasan Ekosistem Leuser Wilayah Regional III. Dua di antaranya mengalami luka serius.

Selang empat hari berikutnya, peristiwa kedua terjadi pada Rabu (1/2/2023) pukul 02:00 WIB. Dua orang petani juga nyaris meregang nyawa akibat bertemu dengan satwa buas tersebut. Setelah ditemukan, keduanya langsung dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit setempat.

Menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Arianto, lokasi kejadian berada di wilayah habitat harimau. Tapi di sana terdapat area yang dikelola oleh para petani dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).

“Lokasinya memang berada di dalam kawasan. Kejadian yang pertama dialami tim patroli, nah yang kedua ini adalah petani KPH di bawah dinas kehutanan,” ujar Agus kepada Erupsi, Rabu (1/2/2023).

4 Orang Terluka, Wajah Harimau Koyak

Akhir pekan lalu, empat orang pemuda memasuki kawasan hutan di sekitar Gampong Koto, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan. Mereka merupakan tim patroli dan monitoring satwa dari FKL, organisasi nirlaba mitra pemerintah di bidang lingkungan.

Keempatnya adalah Ashari (32), Rusdianto alias Dede (29), Ardiman (28) dan Hari Kapri (32). Akibat kontak fisik dengan harimau, Ashari menderita luka di pergelangan kaki kanan dan siku.

Nyawanya selamat usai meloloskan diri dengan cara terjun ke sungai dan hanyut terbawa arus. Ashari bertemu warga dan langsung dievakuasi ke Puskesmas terdekat. Ia ditemukan bersama Ardiman yang untungnya berhasil lolos tanpa luka serius.

Kondisi tak kalah ngeri turut dialami Rusdianto. Wajah dan kepalanya koyak dicakar. Bekas tusuk kuku harimau juga terdapat di kaki, tangan dan bagian tubuh lainnya.

harimau
Seorang anggota tim patroli FKL mengalami luka serius pada bagian kepala akibat dicakar harimau Sumatra di sekitar Sungai Sampali, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, Sabtu (28/1/2023) / Istimewa

Rusdianto ditemukan pada malam hari sekitar 10 meter dari tepi sungai. Tak jauh dari lokasi, Hari Kapri juga ditemukan. Senasib dengan Ardiman, Hari berhasil selamat tanpa luka berarti.

Tak lama setelah peristiwa berdarah itu, kejadian serupa dialami warga lainnya. Dua orang petani KPH bertemu dan mengalami kontak fisik dengan harimau di sekitar Sungai Sampali, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan.

Keduanya bernama Hafifi Yunanda (29) dan Amrizal (65). Mereka merupakan warga Gampong Ladang Teungoh, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan. Hafifi mengalami luka pada bagian pergelangan kaki dan tangan.

Sedangkan kepala belakang Amrizal koyak menganga akibat dicakar harimau. Nyawa Hafifi dan Amrizal tertolong setelah dijemput oleh warga dan petugas berwenang.

Leave a Comment