Gajah Penghuni CRU Serbajadi Tewas usai Dikepung Kawanan Liar

Erupsi.com, MEDAN – Seekor gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) jinak ditemukan mati di area Corservation Response Unit (CRU) Serbajadi, Dusun Karang Kuda, Gampong Bunin, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Minggu (25/12/2022) pagi.

Gajah jantan bernama Lilik itu diduga tewas diserang sekawanan gajah liar yang datang ke lokasi pada Sabtu (24/12/2022) malam.

Menurut Kapolres Aceh Timur AKBP Andy Rahmansyah, kejadian ini pertama kali diketahui oleh pawang gajah atau mahout. Awalnya, mereka mendengar teriakan histeris Lilik. Seperti biasa, Lilik ditempatkan di lokasi CRU dengan kaki yang diikat rantai sepanjang 50 meter.

Betapa terkejut para mahout setelah  melihat Lilik tengah dikepung oleh sekawanan gajah liar. Jumlahnya diperkirakan tidak sampai 30 ekor. Akan tetapi, ukuran tubuh mereka lebih besar ketimbang Lilik yang tampak ketakutan.

“Mendengar suara jeritan mahout yang berjumlah tiga orang itu menuju ke lokasi. Sesampainya di lokasi, mereka melihat kawanan gajah liar yang tubuhnya lebih besar dari gajah jinak,” ujar Andy melalui keterangan resmi, Senin, (26/12/2022).

Gajah mati
Petugas kepolisian saat menyambangi lokasi kematian gajah Sumatra bernama Lilik di CRU Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Minggu (25/12/2022) / Dok Polres Aceh Timur

Serangan Gajah Liar ke CRU Serbajadi

Menyadari kedatangan mahout, kelompok gajah liar langsung bereaksi. Mereka mengejar ketiga mahout sampai melarikan diri.

“Pada pagi harinya dilakukan pengecekan, terlihat Lilik sudah ditemukan dalam keadaan mati dengan luka di bagian telinga sebelah kiri dan luka di bagian kepala yang diduga dilakukan oleh kawanan gajah liar,” ujar Andy.

CRU Serbajadi
Kapolres Aceh Timur AKBP Andy Rahmansyah saat menunjukkan jasad gajah Sumatera yang tewas di areal CRU Serbajadi di Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Minggu (25/12/2022) / Dok Polres Aceh Timur

Peristiwa ini telah dilaporkan petugas CRU Serbajadi ke kepolisian setempat. Polres Aceh Timur berkoordinasi dengan Balai Konservasi dan Sumber Daya Aceh untuk menangani kasus tersebut.

“Dan saat ini tim sedang menuju ke lokasi,” pungkas Andy.

Kematian gajah jinak di CRU Serbajadi bukan kali pertama. Pada 2018 lalu, seekor gajah bernama Bunta juga ditemukan mati mengenaskan. Dia tewas diracun dan gadingnya hilang.

Setelah kematian Lilik, saat ini hanya tinggal tersisa dua gajah jinak di CRU Serbajadi. Yakni Lia dan Noni.

Penjelasan BKSDA Aceh

Menurut Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto, Lilik merupakan gajah jinak jantan berusia 35 tahun. Sepekan sebelum kematian Lilik, rombongan gajah liar sudah terlihat berkeliling di sekitar area CRU Serbajadi.

Pada malam peristiwa kelam itu, para mahout sudah berupaya menghalau kawanan gajah liar untuk kembali ke dalam hutan. Namun mereka turut menjadi sasaran sehingga menyelamatkan diri.

Situasi gelap akibat listrik padam semakin menyulitkan upaya penyelamatan Lilik. Gajah malang itu akhirnya ditemukan tewas 100 meter di seberang sungai yang tak jauh dari lokasi CRU.

Tak hanya menewaskan satu ekor penghuni CRU Serbajadi, serangan kelompok liar itu juga menyebabkan gajah jinak lainnya terluka.

“Rombongan gajah liar sudah beberapa minggu sudah berada di seputaran camp CRU,” ujar Agus melalui keterangan resmi.

Saat ini, tim medis BKSDA Aceh telah melakukan nekropsi terhadap jasad Lilik. Petugas juga merawat gajah lainnya yang terluka akibat serangan itu.

Gajah Sumatra merupakan satwa yang dilindungi oleh Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Eksosistemnya. Satwa ini masuk dalam kategori Critically Endangered atau kritis versi International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Leave a Comment